"Kapan WWE ke Indonesia ?"
"Kenapa WWE ga pernah ke Indonesia ?"
Setelah membaca berbagai macam postingan baik dari Timeline di Line, lalu di Instagram ada gerakan "Bawa WWE ke Indonesia", tapi apakah itu berpengaruh ? Membuat WWE berpikir ingin membawa acara mereka ke Indonesia ? Mungkin saja. Tapi apakah bisa ?
Saya akan membahas berbagai macam sudut pandang baik sebagai seorang fans, warga Indonesia ataupun dari pemerintah. Terserah apakah kalian setuju atau tidak ? saya akan mencoba membuka mata para fans WWE di Indonesia mengenai masalah ini.

Lalu Tahun 2004, stasiun TV TPI menayangkan acara tersebut dalam jam tayang yang sama namun kurang dari satu tahun penayangan sudah dihentikan, dikarenakan memang di TPI promosinya kurang begitu banyak. Tidak hanya TPI, namun Trans 7 pun menayangkan TNA.
Pada Tahun 2006, Lativi (sekarang TV One) kembali menayangkan acara WWE, bermula acara SmackDown lalu disusul oleh RAW. Promosi dan iklan yang dilakukan Lativi sangat gencar. Setiap acara selalu ada iklan SmackDown atau RAW. Saya ingat episode smackdown pertama yang ditayangkan Lativi adalah saat Kurt Angle memenangkan Battle Royal dan mendapatkan World Heavyweight Championship. Semenjak itu acara WWE sangat populer di Indonesia, bahkan saya bilang lebih populer dibandingkan yang sekarang. Waktu itu saya menduduki kelas 8 SMP dan 9 SMP, dan hampir setiap anak sekolah di SMP saya membicarakan John Cena, DX, Umaga, Big Show, Edge dan lain-lain. Baik itu teman saya yang tidak mengikuti WWE, ataupun yang baru mau mengikuti WWE. Seingat saya hanya saya dan saudara saya yang mengikuti WWE semenjak Tahun 2000, yang benar-benar mengikuti dan bukan hanya sekilas nonton saja.

Kepopuleran WWE memuncak, dan saya ingat dalam salah satu iklan WWE, John Cena menyambut para fans Indonesia. Bahkan komunitas resmi WWE sudah menjanjikan akan membawa tur acara mereka ke Indonesia. Seseorang bernama Indra B.I.G adalah alasan WWE bisa dibawa ke Lativi.
Lativi mendapatkan rating No. 1 dikarenakan acara WWE, yang tadinya ditayangkan pukul 22.00 dimajukan menjadi 21.00, lalu dimajukan menjadi 20.00. Namun tidak ada yang tahu bahwa ini adalah awal yang buruk hubungan WWE dan Indonesia. Acara WWE di Lativi non-stop dimulai dari jam 20.00 hingga 05.00 subuh dan hampir ada setiap hari. Saya ingat sewaktu Sahur, saya nyalakan TV dan melihat Lativi menayangkan acara SmackDown.
Suatu hari Metro TV menayangkan berita mengenai seorang anak kecil (9 Tahun) meninggal. Saya mendengar kesaksian teman-temannya, dan menurut teman-temannya mereka meniru gerakan SmackDown. Salah satu temannya mengatakan mereka menirukan gerakan "Tombstone" milik Undertaker. Kepala dibawah, dan mereka membanting temannya tersebut dengan keras dan kepala duluan. Dan anak yang dibanting tersebut meninggal seketika. Reaksi pertama saya sewaktu SMP adalah marah, karena saya tahu hal ini pasti akan diprotes oleh para orangtua.
Berbagai macam narasumber diwawancara dan menyalahkan acara "SmackDown", orang tua marah-marah karena acara SmackDown berbahaya dan minta dihentikan. Bahkan ada yang berniat menuntut Lativi, karena anak-anaknya patah tulang karena meniru acara SmackDown. Saya coba kontak dengan Indra B.I.G dan ia pun ikut panik mengenai situasi ini. Saya juga merasa sendiri karena saya merasa (saat itu) hanya saya sendiri yang pusing memikirkannya. Saya ingat salah satu Headline News di Metro Tv, "SMACKDOWN BERUJUNG MAUT". Bahkan saya ingat Kak Seto ikut bicara.
Akhirnya, Pemerintah Indonesia dan KPI memutuskan untuk menghentikan penayangan acara WWE di Lativi terhitung Oktober 2006. Bahkan wwe.com mengeluarkan pernyataan masalah ini, bisa dilihat artikelnya dengan klik link dibawah ini:
http://www.wwe.com/inside/news/375792011
Semenjak itu saya menduduki bangku SMA, dan banyak teman saya yang bertanya kepada saya, kenapa WWE dihentikan. Saya jawab, "Anak kecil yang salah niru gerakan WWE, jadi aja WWE dilarang di Indonesia". Saar itu saya hanya menyalahkan anak kecil tersebut.
Semakin kesini, di bangku kuliah, entah tiba-tiba ada pikiran "kenapa WWE gak ke Indonesia ya?", saya bertanya-tanya apa anak kecil itu saja yang salah ?. Sekarang saya baru paham bahwa ada berbagai pihak yang salah, bukan hanya anak kecil saja, namun saya tidak akan menyalahkan WWE karena peran mereka di Indonesia hanyalah "Acara" sebagai "Third Party".
Pertama, secara kasar, "Iya" anak kecil itu salah, tapi anak itu masih berusia 9 Tahun, yang belum bisa membedakan mana yang salah mana yang benar. Saya perkirakan 70% anak kecil yang menonton WWE tidak tahu bahwa WWE itu adalah "skenario" atau kasarnya "bohongan". Tapi saya yakin juga ada anak kecil yang tahu bahwa itu adalah "bohongan", tetapi mereka tidak tahu kalau sakit yang wrestler rasakan itu benar dan resikonya sangat besar. Saya juga ikut berdosa, karena sewaktu saya umur 9-12 Tahun saya pernah menirukan gerakan wrestling di kasur orang tua saya. Sampai akhirnya saya berhenti menirukan karena saudara saya mendorong saya ke jendela kamar, lumayang punggung dan tangan saya berdarah. Hingga sekarang masih ada bekas lukanya.
Dan maaf, daya penalaran anak kecil di kita (Indonesia) sulit menangkap hal seperti itu. Mungkin orang tua kurang tegas, ya "mungkin". Tapi menurut saya banyak orang tua sudah melakukan tugas mereka, namun anak kecil selalu diam-diam untuk menonton WWE (sama seperti saya saat umur segitu)

Apakah fans boleh menyalahkan pemerintah melarang WWE masuk ke Indonesia lagi ? Saya jawab "boleh saja" sebagai fans. Tapi apakah kalian pernah merasakan di sudut pandang pemerintah ?
Para orangtua protes ke Lativi. Para narasumber menyudutkan pemerintah yang hanya diam saja menangani hal. Apa yang dilakukan pemerintah ? memundurkan jam tayang acara WWE menjadi 00.00 ? tetap saja pasti ada yang protes. Lativi mana mau, karena mereka membayar hak siar WWE yang saya perkirakan cukup mahal dan menayangkannya pukul 00.00, saya jamin ratingnya tidak akan setinggi penayangan pukul 20.00. Pemerintah menghentikan penayangan WWE karena ingin melindungi anak kecil dari tayangan "kekerasan".
Saya gak menjelek-jelekkan fans WWE di Indonesia, tapi fans WWE di Indonesia (sekarang terutama) hanyalah minoritas. Mereka yang ribut-ribut di Instagram, hanyalah sebagian kecil penduduk di Indonesia. Saya yakin lebih banyak yang protes dibandingkan yang mendukung.
Pemerintah mengorbankan kepentingan minoritas untuk kepentingan mayoritas.
Saya bukan orang berpolitik (bahkan saya benci politik Indonesia), tapi saya paham mengapa WWE dilarang di Indonesia. Saya yakin pemerintah ada yang merupakan fans WWE, tapi saya lebih yakin ada hal penting lain yang mereka pikirkan (kemiskinan, harga BBM, Rupiah dll).
Salah satu pihak lagi yang salah adalah Lativi. Saya mengerti kenapa Lativi menayangkan WWE pada pukul 20.00, dikarenakan rating yang besar. Pada pukul segitu, Lativi mengalahhkan rating stasiun TV yang lainnya. Tapi terlalu tinggi kamu memanjat pohon, terlalu tinggi kamu bisa terjatuh dari pohon tersebut. Sebelum ada WWE, acara Lativi tidak ada yang bagus dan tipikal acara TV di Indonesia.
Pada pukul 20.00 anak kecil belum pada tidur, mereka masih menyalakan TV, entah sambil mengerjakan PR. Bahkan sahur pun, Lativi tidak menayangkan acara Sahur, melainkan acara WWE. Semenjak Lativi menayangkan WWE secara daily, saya sudah menebak ada ribuan anak kecil yang menirukan gerakan WWE. Jujur saja saya marah mendengar berita kematian anak kecil tersebut, namun saya tidak kaget. Karena saya tahu bahwa anak kecil Indonesia belum siap menalar hal seperti ini.
Sekarang di Indonesia, WWE ditayangkan di MNC Sport., tidak semua keluarga rumah memiliki TV satelit.

Salah satu alasan WWE tidak ke Indonesia adalah tidak ada TV Nasional yang menayangkan acara mereka. Mereka tahu kalau di Indonesia hanya ditayangkan di MNC Sports dan ratingnya tidak terlalu bagus, dikarenakan tidak semua orang bisa menonton MNC.
Saya tidak menjelek-jelekkan WWE sebagai tontonan yang berbahaya, hanya saya mencoba untuk merubah sundut pandang saya menjadi orang awam dan tidak tahu mengenai WWE. Sebagai orang awam saya yakin penilaian mereka adalah WWE itu "Bohongan", tapi mereka tahu bagi anak kecil WWE itu berbahaya. Terserah apakah WWE itu PG atau PG-13, tidak ada bedanya dengan orang di Indonesia yang tidak pernah mengikuti dan memahami acara WWE.

"Kapan WWE ke Indonesia ?".
Setelah kalian dewasa nanti, saya yakin kalian bisa mengerti.
Saya membaca blog yang sama membahas hal seperti ini rata-rata menyalahkan anak kecil dan pemerintah. Tapi harus dimengerti melihat sudut pandang berbeda.
Dan saya tidak memaksa kalian harus setuju dengan pendapat saya, karena ini hanyalah berupa opini berdasarkan perjalanan hidup saya sebagai salah satu fans WWE di Indonesia.
Terima Kasih
(follow me on Twitter, Instagram, Line, search: winphere)
Justru karna itu wwe itu parental guide seharusnya orangtua ada disamping anaknya ketika menonton wwe sehingga anaknya tau kalo wwe itu meskipun bohongan tapi berbahaya dan wwe itu just an entertaining show
ReplyDeleteYg salah jg ortu nya..
ReplyDeleteOrtunya juga salah sih , kenapa mereka ngebolehin anak2 mereka nonton WWE
ReplyDeleteOrtunya juga salah sih , kenapa mereka ngebolehin anak2 mereka nonton WWE
ReplyDeleteSekarang Lativi jadi TvOne atau tv berita mana mungkin mau menyiarkan acara WWE lagi. Paling sekarang kita lihat WWE di YouTube tapi sekarang ada gantinya WWE yaitu UFC yang disiarkan dini hari di INewsTV walau bukan daily tapi rutin dan bisa buat pengganti acara SportFight selain World Boxing.
ReplyDeleteTo VINCEMCMAHON !!! Please !
ReplyDeleteIya betul broh yang salah tetap orang tuanya, udah jelas Ada kategori umur di salah satu pojok sudut televisi (Dw) atau dewasa, ya kalaupun memang orang tua Gak bisa melarang anak mereka untuk Menonton ya minimal didampingi Saat Menonton
ReplyDeleteKPI bubarkan
ReplyDeletehahaha
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteKPI nya jg salah nih. Yg slh jg ortunya, dh tau tontonan dewasa, mala ngebiarin anknya
ReplyDeleteSaya harap wwe terus berjaya,,,karena saya sangat fans terhadap wwe,,,untuk kedepannya di harapkan orang tua lebih mengawasi anaknya lagi dalam menonton siaran tv...
ReplyDeleteSaya harap wwe terus berjaya,,,karena saya sangat fans terhadap wwe,,,untuk kedepannya di harapkan orang tua lebih mengawasi anaknya lagi dalam menonton siaran tv...
ReplyDeleteBukannya dulu sebelum wwe ada wcw juga gan,klo ga salah di indosiar siang2 pula
ReplyDeletewcw {world coli waduh}
DeleteSalah Bro Yang Bener Tuh World Championship Wrestling -_- padahal gw umur 12 tahun gini aja tau :v
Deletekenapa ada UFC di News TV? padahal kan itu beneran, jujur gw sangat kesal distu. Kenapa gak ganti aja jadi acara WWE jangan UFC, kan UFC beneran sedangkan WWE scripted nah itulah banyak Orang Indo bodoh. Fak men gw jadi kesel sendiri
ReplyDeletebanyak orang menyatakan wwe/wwf atau wcw itu palsu tapi kalo tarung bebas yang real kayak ufc kenapa masih tayang?
ReplyDeletetapi walaupun wwe itu fake
ReplyDeletedan ufc beneran gelud asli
harus di bimbing ortu dong
sebelum bca artikel ini emng udh gk ngarep WWE ke indo, tpi suka iri dgn negara tetangga yg pernah d datangi. wkwk
ReplyDeletePgn bgt di Indonesia di adain acara wwe trus di cr yg terbaik n ikut lomba sm wwe yg ada di luarnegri hahha cuma mmpi
ReplyDeletePgn bgt di Indonesia di adain acara wwe trus di cr yg terbaik n ikut lomba sm wwe yg ada di luarnegri hahha cuma mmpi
ReplyDeleteKenapa Cuma WWE doang yg diberhentiin??? UFC nggak??? Nggak adil nih pemerintah:(
ReplyDeletewwe yang bohongan dilarang untuk tayang
ReplyDeletemalah ufc yang beneran ditayangin di tv nasional
aneh kan?!!!!!!!
Walau sama2 gelut tetapi ufc masuk cabang olah raga tapi wwe tidak
ReplyDeleteUfc gak ada yg pake bangku, hammer, tangga dalam bertarung berbeda dengan wwe yang menurut saya jauh dari sportifitas. Ana juga fans wwe bahkan fans smackdown pain tapi ana harus fear berkata bahwa wwe lebih banyak sisi negatif dibanding sisi positifnya
Permasalah nya bagi saya kembali pada yang nonton acara tersebut dan cara memahami acara tersebut,wwe di amerika sana banyak juga anak kecil nonton tapi saya jujur belum pernah mendengar ada kasus seperti di indonesia(meninggal gara2 menirukan gerakan wwe) saya sebagai penggemar setuju wwe ke indonesia secara pribadi, tapi melihat kondisi psikis, dan sosiologis rakyat indonesia justru saya berpikir ulang, jadi kaluau bagi saya sebelum mendatangkan dulu sebaiknya mulai dari stasiun tv, KPI, dan organisasi terkait melakukan dulu pencerdasaan pada penonton tv bukan hanya tentang pro wrestling tapi bagaimana menikmati dan memahami acara TV yang di tontobya
ReplyDeleteBoy dan kawan2 bebas berantem di Tipi,, WWE mah BANNED
ReplyDeleteSaya sangat kecewa...tapi sekarang di uhf ada siaran sony ten...banyak film wwe.kayak raw smackdown nxt 205
ReplyDeleteSuatu saat saya bakal menjadi salah satu wrestler di situ agar nama WWE kembali jaya di Indonesia
ReplyDeleteDoa kan saja saya dan ingat nama saya
Pemikiran rakyat Indonesia terlalu singkat
Suatu saat saya bakal menjadi salah satu wrestler di situ agar nama WWE kembali jaya di Indonesia
ReplyDeleteDoa kan saja saya dan ingat nama saya
Pemikiran rakyat Indonesia terlalu singkat
Kalo saya yah begitulah......
ReplyDeletePengalaman kenapa WWE tidak ada di Indonesia
Kalo sya bilang (secara contoh dan mohon maaf) Goblok Mindsetnya.
Because I'm perfect and I am the 21st Century
MR......PERFECT!!!!!!!
sy usahakan wwe tanding di thn 2019 - 2024 ya
ReplyDeleteskrg nyaleg dulu jd DPRD Jakarta.kalo uda kepilih baru ada kuasa buat biki event wwe di jakarta n buat di TV minimal bisa blocking time
yang pasti di thn 2008 kita uda sukses tayangin WWE di bioskop Blitz megaplex kelapa gading dan itu pertama di dunia WWE PPV bisa tayang di bioskop.di thn 2010 wwe amerika baru bisa menayangkan WWE PPV di bioskop negara kanada dan mereka akui itu pertama di dunia
nanti kalo uda jadi DPRD sy baru kasih laporan ke WWE asia disingapore dan bukti kita berhasil di Jakarta.biar jd pertimbangan adain event di Jakarta
yg pasti thn 2017 lalu singapore ngundang event WWE disana dgn harag 15M (wow...)
ga tau balik modal apa kaga...wkwkwkwkwk
thanks...semangat ya guys
Indra wwe/B.I.G
Sebenarnya yang jadi masalahnya ini ya bukan menilai dari sudut pandang yang berbeda, Karena pasti penilaian dan pendapat dari suatu sudut pandang pastinya akan berbeda lagi. Tapi kurangnya pengertian dan pencerdasan masyarakat terhadap media yang mereka lihat dan mereka dengar, belum lagi komunitas pecinta Pro Wrestling yang tidak gencar, tidak aktif dalam mencerdaskan masyarakat dan media yang lihat/dengar. Jika bisa kayak gitu ya otomatis, Hipokrisi kayak gini gak bakal terjadi
ReplyDeleteSaya yakin WWE bisa ngadain dan nanyangin Live Event di Indonesia, karena Live Event jarang ada tables, chair, ladder, dll. Itu tadi tergantung sama WWE Creative Teamnya. Kalo tetep gk bisa, kenapa "One Pride MMA" di TVONE tetep ditayangin, ya kan?? Pengen banget rasanya WWE ngadain PPV di Indonesia kyk WWE Crown Jewel di Arab Saudi dengan stadion yang gede. Pengen banget ngadain PPV di stadion GBK...
ReplyDeleteGoblok ya Indonesia... Terlalu sosial sih, kenapa gak liat sebab dan akibat dulu biar gak di salahin pihak masing masing?
ReplyDeleteklo demo aja gak di larang ,, terserah mau main batu _ golok _ bom _ senapan sampe mati ... giliran WWE di larang ,, pdhal ini olahraga gak ada niat bunuh - bunuhan ... merasa lucu aja gembar - gembor negara maju tpi pemikirannya malah pada mundur .
ReplyDeleteNegara indonesia itu mayoritas muslim walaupun begitu tetap saja sekelas KPI tidak menilai dari sudut seni yg benar karena masih ada acara dangdut yg tidak mendidik dgn goyang goyang yg kurang pantas
ReplyDelete